Hadirnya setiap perasaan sesal dan takut
tenggelam pada muara yang tak tau
seberapa jauh dan dalamnya. Semakin
diselami, kehidupan memberi nafas baru,
yang ditempa melalui berbagai luka.
Sakitnya reda, tapi lukanya masih ada.
Lukanya datang, seolah olah senantiasa
sakit. Sementara, di sisi lain, ternyata ia nya
lah yang tak menginginkan sembuh.
Mencari pembenaran dari setiap kepahitan
yang ia rasakan. Nyatanya pahit itu pun, ia
ciptakan sendiri. Setiap rasa empati yang
datang ia terima, tapi di sisi lain, ia masih
menyayangkan lukanya. Fokusnya adalah
menyalahkan diri sendiridan berlarut larut
dengan rasa sedih. Dia suka empati, tapi
lupa untuk mengembalikan rasa empati,
meskipun sekedar lewat kata terimakasih.
Lukanya terlalu larut dan ternyata ia suka
larut di dalamnya. Semoga tak berujung
sesal yaa.
Selamat menyelami dunia
"Peluk erat dari cambukan semesta"